A True Story About UNIDA
Sebagaimana
telah kita maklumi bersama,bahwa ide berdirinya Pondok Modern Gontor karena
diilhami oleh KH Ahmad Sahal yang hadir di Makkah Mukaromah Saudi Arabia untuk
menyaksikan bagaimana sulitnya Ummat Islam Indonesia menunjukan pada waktu itu
utusan yang menguasai bahasa Arab dan bahasa Inggrisuntuk menghadiri Muktamar
‘Alm al-Islamy. Sehingga dipilihlh dua orang utusan yaitu : H.O.S. Cokrominoto
yang menguasai Bahasa Inggris dan Ilmu Umum, dan KH. Mas Mansur yang menguasai
Bahasa Arab dan Ilmu Agama,.. Bertolak dari situlah pak Sahal berfikir dan
bercita-cita bagaimana menciptakan dan mencetak seorang yang menguasai Bahasa
Arab dan Ilmu Agama serta Bahasa Inggris dan Ilmu Umum, atau disebut juga Ulama
yang intelek.
Sedangkan
ide berdirinya UNIDA atas dasar pertemuan Trimurti (Ketiga pendiri Pondok
Modern Darussalam Gontor) di kota Pagar Alam Palembang Sumatera Selatan sekitar
tahun 1932, pada waktu itu KH. Ahamad Sahal dating dari Gontor, dan KH. Imam Zarkasyi
yang datang dari Noormal Islam Padang sekolahnya, sedangkan KH. Zainuddin
Fananie yang sudah berada di Pagar Alam trsebut karena memang belia sedang
bertugas disana, pada pertemuan itu dirumuskan Visi dan misi Pondok Modern
Darussalam Gontor sekaligus dicanangkan ide dan cita-cita berdirinya
Univresitas Darussalam Gontor sebagai Univresitas yang bermutu serta berarti.
Dari Padang KH. Imam Zarkasyi membawa konsep KMI
(Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiyah) ke Gontor digabungkan dengan sistem Podok
Pesantren salaf. Selanjutnya diterapkan di Pondok Modern Gontor sejak Tahun
1936. Pada tahun 1940 KMI menamatkan Alumni periode pertamanya, dan dalam
Alumni periode keduanya Beliau memulai Cita-cita Trimurti dengan membuka
Pesatren tinggi atau Akademik pada tahun 1941 dengan masa belajar selama 2
tahun yang bernama BOVENBO. Kurikulumnya sudah setara dengan Perguruan Tinggi,
walaupun belum sesistematis seperti sekarang ini.
Pendidikaan di BOVENBO inilah yang menjadi embrio dari
UNIDA, namun tidak lama karena KH. Imam Zarkasyi dipaksa oleh Jepang untuk
menjadi kepala KUA pemerintahan Jepang di Madiun.
Namun ide dan Cita-cita untuk mendirika n Univresitas
Islam itu terus bergelora dan semakin menggebu-gebu bahkan tak pernah pudar.
Maka padatahun 17 November 1963 didirikan PTD (Perguruan Tinggi Darussalam)
yang kemudian berubah menjadi ISID (Institud Studi Islam Darussalam) Dan
Sekarang Menjadi UNIDA (Univresitas Darussalam)..
Saya salah satu mahasiswa UNIDA yang beruntung karena
banyak calon mahasiswa-mahasiswa lain yang ingin masuk ke Univresitas tapi
belum ditrima,.. didalam UNIDA terdapat 7 Fakultas : Ushuluddin, Tarbiyah,
Syari’ah, Manajemen Bisnis, Humaniora, Kesehatan, Sains dan Teknologi.
Alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan unuk mendalami tentang Sains dan
Teknologi di dalam Program studi Teknik Informatika. Awalnya saya merasa malas
untuk melanjutkan kuliah di UNIDA karena saya merasa kembali seperti mondok,
rasa itu ditimbulkan karena saya alumni Pondok Modern Gontor, tapi kenyataanya
berbeda dengan yang saya bayangkan, mungkin karena OSPEK juga. Yang terpenting
sekarang saya sudah diterima di UNIDA ini maka saya akan berjuang sekuat
tenaga, kegiatan di UNIDA ini lah yang membuat saya kagum, karena berbeda
dengan Univresitas yang lainya, misalkan : Kalo di UNIDA semua Fakultas baahkan
Prodi pasti akan mendapatkan dua Materi yang Wajib yaitu Studi Al-Qur’an dan
Pancasila, karena itu akan menjadi Dasr Keislaman yang kuat, dan di UNIDA ada
yang namanya UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)yang isinya terdapat berbagai macam
Unit-unit usaha yang mengatur Olah Fikir, Olah Dzikir, Olah Raga, yang akan
menciptakan Olah Rasa,.. Jika kita lihat dari model bangunan dan tata letak bangunanya
semenjak kita masuk ke dalam gerbang UNIDA jika kita melihat ke arah Kanan maka
kita akan melihat ada Masjid Jami‘ UNIDA, nah disitulah tempat Olah Dzikir para
Mahasiswa UNIDa, dan jika kita melihat ke arah Kiri jalan maka kita akan
menemukan Lapangan hiaju / sepak bola, nah disitulah tempat para Mahasiswa
untuk Berolah raga, sedangkan tempat para mahasiswa untuk mengolah Fikir adalah
CIOS,.. yang berada tepat di sebelah Masjid atau agak maju sedikit bisa juga
disebut Barat Daya Masjid..
Yang tidak kalah seru adalah kurus-kursus dan
kelompok-kelompok seperti Guru-guru pengajar TPA, Al-Faraby (Kepramukaan),
MENWA (Resimen Mahasiswa), TI (Tim Ilustrasi), dan klub-klub Olahraga dari
semua cabang olah raga kecuali Renang,.
oke deh, kunjungi situs ana juga Lutfi Ahmad
BalasHapusopo iki
BalasHapus